Minggu kemarin, dan mungkin masih berlanjut hingga minggu ini, adalah minggu yang berat buat kami sekeluarga. Saya, Little M, dan Mr. M
Salah satu rekan kerja Mr. M menelepon saya. Mengabarkan bahwa Mr. M masuk IGD. Akhirnya saya pesen gojek saat itu juga. Sepanjang jalan saya berdoa semoga tidak ada yang serius yang terjadi pada suami saya.
Sesampainya di sana, saya cukup kaget karena saya melihat beberapa teman Mr. M yang kebetulan saya kenal sedang berkumpul di depan pintu masuk IGD.
Rasanya hati saya sudah remuk tak berbentuk..
Saya melihat Mr. M terbaring tidak berdaya. Memakai masker oksigen. Seluruh pakaiannya dilonggarkan. Dan dia terhubung ke monitor pemantau denyut jantung.
“Tadi dibawa ke sini karena dia mengeluh detak jantungnya cepat.” Detak jantungnya dua kali lipat detak jantung normal. Diikuti dengan sesak napas. Dari cerita temannya, saya tahu bahwa saat kejadian, Mr. M nyaris pingsan di jalan. Dia telentang di trotoar di pinggir jalan raya, menahan nyeri di dada, merasa sesak napas. Alhamdulillah, dia tidak telat dibawa ke IGD. Untuk hal ini, rasanya saya akan merasa berutang budi sebanyak-banyaknya yang tidak akan pernah mampu saya balas, pada teman-teman Mr. M yang sudah sigap menolong.
Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis di hadapan suami. Karena saya tahu, jika saya menangis, maka dia akan semakin kepikiran dan detaknya bisa semakin meningkat. Artinya, keadaannya akan jadi jauh lebih mengkuatirkan.
Saya mendekat, saya pegang tangannya. Kami hanya saling menatap tanpa berkata-kata apapun. Saya tahu dia sakit. Dia pun tahu saya juga merasakan sakit yang sama. Hal pertama yang saya katakan padanya saat itu adalah ,” Aku nggak menuntut apa pun yang mewah dari kamu. Aku hanya ingin kamu pulang, dalam keadaan sehat.”
Mr. M hanya mengangguk.
Rasanya, itu adalah waktu terlama sekaligus tercepat dalam hidup saya. Saya tidak berani meninggalkan Mr. M sendirian di IGD. Sementara, saya juga masih harus pumping. ( Yang akhirnya karena saya menemani Mr. M selama 4 hari di RS, berbuntut kepada kurangnya suplai ASI untuk Little M. Dan saya harus merelakan dia meminum sufor. Apapun, asal Little M sehat . Yang ternyata tidak mudah, karena Little M alergi susu sapi. Nanti akan saya ceritakan di post terpisah).
Saat itu, saya mengabarkan kondisi Mr. M kepada keluarga. Mertua pun sempat pingsan ketika tahu kondisi anaknya.
Menjelang Maghrib, karena kondisi Mr. M belum juga membaik, maka akhirnya dia dipindahkan ke ruang ICCU.
Saya diberitahu oleh salah satu petugas, bahwa kondisi Mr. M saat itu masih mengkhawatirkan. Selama di ICCU, tidak boleh ditunggui, tidak boleh dijenguk, tetapi juga tidak boleh ditinggal pulang. Pihak keluarga bisa menunggu di lobi di gedung terpisah.
Saya menghabiskan malam pertama di RS dengan menangis. Bener-bener, menangis sampai rasanya air mata saya hampir habis. Saya menangis, saya takut Mr. M harus pergi tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal kepada saya, kepada anak kami, kepada keluarga kami.
Saya takut, Mr. M harus pergi terlalu cepat. Saya takut, kebersamaan kami hanya sampai di sini saja. Saya takut, saya benar-benar takut sendirian. Saya takut, saya takut, saya takut.
Besok paginya, ketika diberi kesempatan untuk menjenguk Mr. M di ICCU, saya melihat detak jantungnya mulai berangsur normal. Kami bercerita hal-hal receh, tentang anak kami, tentang cita-cita kami berdua, tentang rencana kami menghabiskan masa tua. Kami ngobrol apapun, selain membahas sakitnya dia.
Ketika waktu jenguk sudah habis, dia berkata pada saya ,” Aku janji aku akan berusaha sembuh.”
Saya, hanya tersenyum. Banyak teman Mr. M datang ke RS. Tapi, karena Mr. M masih di ICCU, tidak boleh dijenguk sembarangan. Ada beberapa yang beruntung bisa ketemu, tapi ada juga yang terpaksa saya tolak niat baiknya via whatsapp untuk menjenguk karena yaa….saya takut mereka udah jauh-jauh datang tetapi tidak diijinkan masuk dan bertemu dengan Mr. M.
Teman sejati adalah mereka yang mendampingimu di saat sulit.
Alhamdulilah, kami dikelilingi orang-orang baik. Banyak sekali bantuan yang datang kepada kami dengan cara yang tidak diduga-duga.
Saat ini, Mr. M sedang dalam masa pemulihan. Masih harus rutin kontrol ke poli jantung untuk diobservasi. Tidak boleh terlalu capek, makan harus dikontrol, harus minum obat, dan jangan sampai ada serangan ke dua.
Doakan kami ya 🙂
Semoga Papa M sehat selaluuu… Aamiin.
aamiin..terimakasih ya 🙂
Turut sedih kak Nana, I’ve been trough in your position walopun sakitnya (papa saya) beda 🙁
semoga papa nya Gege juga sehat selalu ya 🙂
kan…rasanya ‘horor’ banget kan ya 🙁
Iya horror~ 10 hari loh aku bolak-balik RS mbak, gantian sama adek2 jagain papa.. Januari lalu beliau operasi soalnya
Papanya Gege operasi apa? skrg kondisi Papa gimana? peluukk Gege.
Kan ginjalnya mengalami pengurangan fungsi, solusinya pasang selang di perut.. Jadi proses alamiahnya bisa berjalan normal gt mbak, cairan kotor di ginjal bisa langsung dibuang ke luar, gak lewat urin lagi
Btw get well soon buat suaminya ya 🙂
aku lemes baca postingan ini. Gak nyangka…suamimu berarti ada keturunan jantung mungkin Na dari keluarga ya?
Semoga dimudahkan untuk jaga asupan makanan plus dipermudah untuk olahraga, karena ini yang paling susah menjalankannya.
Lekas sembuh Mr.M…semangat ya Na……
setauku nggak ada keturunan mbak. kemarin salah satu pemicunya adalah gula darah tinggi, nah ini jadi concern kami bersama akhirnya. jaga agar gula darah tetap berada di angka ‘aman’.
makasi doanya mbak Imelda 🙂
oooh kirain riwayat penyakit jantung. Mudah2an lekas sembuh dan kosisten jaga makanan ya Na…amiiin
Aku mau nangis mba bacanya. Smoga paksu cpt smbuh ya. Sehat selalu
aamiin…terimakasih syera 🙂
Mba Nana, aku sedih. Semoga suami diberikan kesehatan yang lebih optimal lagi ya. Mba Nana dan baby jaga kesehatan ya :*
duh maaf ya postinganku bikin banyak orang sedih 🙂
aamiin aamiin…terimakasih doanya ya mbak puji :-*
ya Allah sedih bacanya 🙁
moga Mr.M sehat kembali, Amin ya Allah.
aminn…
aamiin aamiin terimakasih ya 🙂
Semoga dapat melewati ujian ini dengan sabar ya ,Na . Jangan putus doa dan ikhtiar. Syafakallah.
aamiin…iya mbak siaaap. kudu ga boleh berputus doa dan ikhtiar. terimakasih mbak Frany :-*
Duh Na, aku mocone ndredeg plus langsung lemes. Kalau ada cerita ttg masalah jantung, aku selalu keingat Bapak. Semoga kedepannya selalu sehat ya Na suamimu, dan kalian sekeluarga. Bener2 diperhatikan Na semoga ga ada serangan lagi kedepannya. Waras sak lawase.
aamiin aamiin…terimakasih mbak deny.
Syafakalloh buat Suamimu. Syafakalloh.
aamiin…suwun bundo
Semoga cepet sembuh yaa papa M
Semoga cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas…
aamiin..terimakasih yaa :-*
Semoga sakitnya menjadi penggugur dosa, dan segera diangkat sakitnya, dan diberi umur panjang yang berkah… Semangat yaaa…. Mrs. M
aamiin aamiin…..terimakasih doanya. semoga doa doa baik juga berbalik kepada mbak sekeluarga ya :-*
Semoga selalu sehat ya, Mbak
I feel U, Mbak
Sangat bingung dan speechless kalau suami sakit
iya mbak amma…huhuhuhu bingung plus sedih
Semoga suami lekas sembuh ya mbak, dan sehat2 terus, mbak dan little m jg sehat selalu.
aamiin…terimakasih mbak em :-*
Mb na, cuma pingin peluk aja :*
Bismilah sehat sehat semua
peluuuukk balik mama mbul :-*
semoga lekas sehat dan kembali kumpul dengan keluarga… amiin
aamiin…aamiin..terimakasih yaaa :-*
Kuat kuat kuat, sehat, sehat, sehat … Aamiin ya Rabb ♥
aamiin aamiin…makasi ya mama bear
Get well soon, buat Mr. M.. Semoga Nana juga sehat2 terus ya.. Semangatt..
aamiin..terimakasih ci inly. semoga cici juga sehat sehat selalu yaakk
Amin aminn..
Turut prihatin yaa.. semoga masnya cepat sembuh dan bisa kembali ke rumah bersama keluarga…. be strong dan terus berdoa…
aamiin…terimakasih mbak shinta